Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd

Prof. Dr. Masrukhi M.Pd lahir di Tegal , 08 Mei 1962. Ia mengajar Dasar dan Konsep Pendidikan Moral dan Antropologi Budaya pada Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Ilmu Sosial, Unnes. Studi S1 dan S2 di bidang Pendidikan Kewarganegaraan diperoleh di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Adapun studi doktoralnya ditempuh di Universitas Negeri Semarang dengan spesialisasi pada Pendidikan Nilai.

Menurut Prof. Masrukhi, M.Pd, pendidikan karakter di Indonesia adalah pendidikan karakter Pancasila. Nilai-nilai Pancasila menjadi nilai fundamental dalam membangun karakter manusia Indonesia. Pancasila harus menjadi kesadaran bersama (collective consciousness), berfungsi sebagai pedoman hidup. Model pembinaannya adalah secara komprehensif dan multi-approaches, mulai dari model pengembangan moral dari dimensi kognitif, afektif, dan juga behavioristik.

Berdasarkan risetnya ia mengkategorikan ada lima kelompok mahasiswa yang nampak dalam realitas diri dan sosial. Pertama adalah mahasiswa adalah idealis-konfrontatif, yang cenderung aktif menentang kemapanan, seperti melalui demonstrasi. Kedua, mahasiswa idealis-realistis, lebih kooperatif dalam perjuangan menentang kemapanan.

Ketiga, mahasiswa oportunis, yang cenderung mendukung pemerintah yang tengah berkuasa, kemudian keempat mahasiswa profesional, yakni mereka yang hanya berorientasi pada kuliah atau belajar. Empat wajah mahasiswa ini ternyata hanya ada sekitar 10 persen, selebihnya adalah wajah kelima, yakni mahasiswa rekreatif yang berorientasi pada gaya hidup glamour.

Kendati kelompok idealis presentasinya kecil dibandingkan dengan kelompok lain, secara bersama-sama mereka memiliki energi besar yang disebut collective consciousness.

Penelitian bidang pendidikan dan sosial yang telah dilakukannya, antara lain:

  1. Perilaku Wanita Hamil di Pedesaan Terhadap Pelayan Kesehatan dari Puskesmas dan Dukun Bayi (Kajian Nilai Masyarakat Tradisional, Kasus DesaNelayan di Kotamadia Tegal tahun 1999.
  2. Pola Penanganan Kepolisian terhadap Tindak Kekerasan pada Perempuan (Studi pada Polwiltabes Semarang) (2006).
  3. Model Penyadaran Kesetaraan dan Keadilan Gender di Pondok Pesantren (2005).
  4. Analisis Kebijakan Bupati Sragen dalam Pembangunan Bidang Pendidikan,Ekonomi, dan Kesehatan (2006)
  5. Figur Wanita Ideal dalam Perspektif Pria Sukses di Jawa Tengah (1999).
  6. Konflik Peran Ganda Wanita Bekerja (Studi pada para Pekerja Wanita Sektor Industri di Kawasan Semarang Barat (2000).
  7. Orientasi Gender Santriwati ; Studi Kasus di Pondok Pesantren Putri Al Islah Kodia Semarang (2000).
  8. Identifikasi Persoalan Gender untuk Menunjang Penyusunan Program Pembangunan Berwawasan Gender (Penelitian di Kabupaten Jeneponto, Selayar, Takalar, Bantaeng, dan Makassar) Kerja sama YP2SS dengan PAN Internasional Distrik Makassar (2001).
  9. Peranan Program Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) bagi Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Menjaga Kelestarian Hutan (Studi di Wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan Semarang) (2001).
  10. Orientasi Nilai Budaya Masyarakat Miskin (Penelitian pada beberapa komunitas nelayan miskin di Kota Semarang) (2001).
  11. Peningkatan Rancangan Perkuliahan Pendidikan Pancasila di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (2002).
  12. Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa dalam Pembelajaran PPKn melalui Penyajian Metode VCT (Value Clarification Technique) pada Kelas II SMU Negeri 3 Semarang (2002).
  13. Pengembangan Materi Ajar Berperspektif gender (Penelitian dan Pengembangan pada Mata Pelajaran PPKn SD) (2003).
  14. Profil Anak Jalanan Perempuan di Kota Semarang (Kebutuhan, Motivasi, dan Aspirasinya) (2003).
  15. Pemilikan dan Penguasaan Tanah Land Reform dan Kemiskinan Petani (Kasus Mutasi Tanah Pertanian di Kabupaten Pacitan), kerja sama Unnes dengan Pemkab Pacitan (2004).
  16. Ideologi Gender Media Pembelajaran (Penelitian pada Beberapa Taman Kanak-kanak di Kota Semarang) (2005).
  17. Energi Sosial Desa perannya dalam Pengentasan Kemiskinan (Penelitian di Kabupaten Pacitan Jawa Timur) (2005)
  18. Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di SD di Kota Semarang (2005).
  19. Model Penyadaran Kesetaraan dan Keadilan Gender di Pondok Pesantren (Penelitian Hibah Bersaing) (2005).
  20. Analisis Kebijakan Bupati Sragen dalam Pembangunan Bidang Pendidikan, Ekonomi, dan Kesehatan (2006).
  21. Kajian Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pacitan (2006).
  22. Pola Penanganan Kepolisian terhadap Tindak Kekerasan pada Perempuan (Studi pada Polwiltabes Semarang) (2006).
  23. Studi tentang Implementasi Managemen Berbasis Sekolah (penelitian pada SMP Negeri di Kota Semarang) (2006).
  24. Sudi tentang Kinerja Kepala Sekolah di Era School Based Management (Penelitian pada sekolah dasar di Kota Semarang) (2007).

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *